PUSARAN.CO– Gubernur diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudy Dewanto mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian secara Virtual. Bertempat, di Ruang Teleconverence Kantor Gubernur. Rabu, (3/5/2023).
Pada kesempatan itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudy Dewanto didampingi Pasi Wanwil Korem 132 Tadulako, Karo Ekonomi Setdaprov Sulteng, Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Prov Sulteng, Disbunak, Perum Bulog, Disperindag, BPS Perwakilan Sulteng.
Mendagri Muhammad Tito Karnavian mengatakan, kondisi inflasi Indonesia pada April 2023 sebesar 4,33 persen, ini membuat peringkat inflasi Indonesia menempati posisi ke-145 dari 186 negara didunia dan peringkat ke-8 dari 20 negara G20 yang diurutkan dari angka inflasi terendah hingga tertinggi.
Selanjutnya, Mendagri mengapresiasi kerjasama dari semua pihak antara pusat dan daerah, sehingga inflasi tidak hanya terkendali pada saat Ramadhan dan hari raya, bahkan dapat menurun ke tingkat 4,33%.
Lebih lanjut, Mendagri menjelaskan, kepercayaan kepada kepala negara sangat penting untuk membuat stabilitas politik dan keamanan yang menjadi syarat utama berlangsungnya pembangunan ekonomi dan keuangan.
Hasil survei dari Poltracking, evaluasi kinerja pemerintah, tingkat kepercayaan pada pemerintahan Jokowi Ma’ruf Amin mencapai 75,5 persen dan merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Hal ini merupakan salah satu faktor yang memberikan legitimasi publik dalam membuat situasi politik dan keamanan lebih stabil sehingga membuat ekonomi bisa berjalan termasuk pengendalian inflasi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS RI Margo Yuwono memaparkan berdasarkan kelompok pengeluaran (y-on-y, persen) ada 3 faktor yang mendorong inflasi pada bulan April 2023 yaitu berasal dari kelompok transportasi terjadi inflasi sebesar 11,96 persen, kemudian diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,58 persen dan terakhir dari kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,53 persen.
Selanjutnya, sebaran inflasi menurut wilayah (y-on-y) terdapat 10 kota dengan tingkat inflasi tertinggi yaitu; Kotabaru 6,75 persen, Tual 6,15 persen, Sumenep 5,90 persen, Timika 5,87 persen, Maumere 5,87 persen, Surabaya 5,64 persen, Ternate 5,63 persen, Luwuk 5,63 persen, Kendari 5,51 persen dan Kota Mobagu 5,54 persen.
Lebih lanjut, Margo Yuwono menyampaikan, komoditas pangan penyumbang inflasi pada periode Ramadhan-Lebaran 2023 diantaranya ; daging ayam ras, bawang putih, telur ayam ras, dan beras.
Sementara itu, komoditas cabai merah, cabai rawit, minyak goreng dan minuman ringan mengalami deflasi dan menahan laju inflasi pada periode Ramadhan-Lebaran 2023.
Terakhir, Margo Yuwono menjelaskan inflasi dapat ditekan karena ditopang oleh aktivitas panen raya padi disejumlah kabupaten/kota terutama dipulau jawa dan panen raya komoditas holtikultura sepanjang bulan Maret-April 2023.(RLS)