PUSARAN.CO– Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Tengah Sudaryano R. Lamangkona menutup secara resmi Workshop Kehumasan. Bertempat, di Aula MAN 2 Jln. Mh. Thamrin No, 41 Palu. Kamis, (22/6/2023)
Workshop ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas pengelolaan layanan informasi dan komunikasi publik bagi pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota, se-Sulawesi Tengah Tahun 2023.
Workshop ini diikuti Sekretaris OPD selaku PPID pelaksana perangkat daerah sebanyak 50 (lima puluh) orang dan para petugas informasi PPID Provinsi dan Kab/Kota se-Sulawesi Tengah sebanyak 75 (tujuh puluh lima) orang.
Sebelum workshop tersebut ditutup, para peserta melakukan praktek secara langsung terkait materi yang di berikan oleh para narasumber.
Mengawali sambutannya, Kadis Kominfo Santik Sudaryano selaku PPID Utama Provinsi Sulteng menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah menginisiasi dan melaksanakan kegiatan ini. Demikian juga kepada narasumber serta seluruh peserta yang sudah menghadiri dan mengikuti workshop ini.
Selanjutnya, Sudaryano menjelaskan bahwa Keterbukaan informasi publik merupakan salah satu daya dorong untuk meningkatkan kepercayaan publik kepada pemerintah dengan cara terus menggelorakan informasi yang terkait dengan program dan kegiatan pemerintah.
Menurutnya, Di era keterbukaan informasi saat ini, maka transformasi digital merupakan kemudahan sekaligus menjadi tantangan bagi humas pemerintah untuk dapat beradaptasi.
Untuk itu, pemerintah daerah dan OPD secara terus menerus memberikan informasi, agar masyarakat dapat mengetahui apa yang sudah dilakukan, sedang dilakukan dan apa yang akan dilakukan pemerintah.
“Saat ini sedang direncanakan kegiatan pencanangan Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalit oleh Gubernur Rusdy Mastura. Situs megalit tersebut terletak di Lembah Napu, Lembah, Besoa, Lembah Bada, Lembah Sigi dan Lembah Palu. Tentunya ini menjadi agenda strategis daerah dan kita selaku PPID dan humas, harus menginformasikan sebagai bentuk publikasi kepada publik”, ucap Anno, panggilan kecil Kadis Kominfo Santik itu.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa situs megalit merupakan kekayaan budaya masyarakat Sulawesi Tengah. Kelak nantinya kita berharap akan ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh Unesco. Sebab, hasil kajian sementara bahwa situs tersebut merupakan salah satu situs peradaban manusia yang tertua didunia.
“Jika situs megalit ini telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, maka ini akan menjadi kabar baru sekaligus akan dijadikan wilayah kajian bagi para ilmuwan baik di tingkat nasional maupun internasional. Keuntungan lainnya kawasan ini akan menjadi salah satu destinasi pariwisata di Sulawesi Tengah”, terang Sudaryano.
Kadis Kominfo Santik itu juga mengajak para PPID baik dilingkup Provinsi maupun Kabupaten dan Kota untuk memberikan informasi kegiatan formal, namun juga menggali dan mengeksplorasi berbagai informasi potensi dari masing-masing daerah, agar semua orang tau dan kemudian mau datang di Sulawesi Tengah.
“Jadilah seorang Humas yang berfungsi dapat memilih dan memilah informasi yang akan di publis serta menjalankan fungsi humas sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah dalam memberikan informasi, data dan dokumentasi serta melakukan komunikasi dengan masyarakat”, jelasnya.
Sudaryano berharap, pelatihan ini bisa bermanfaat kepada seluruh peserta dengan menyerap dan mengimplementasikan, sebagai hasil pembelajaran yang sudah diperoleh dari workshop ini.
“Saya berharap melalui pelatihan ini fungsi PPID betul-betul dijalankan dan diimplementasikan ditempat kerja kita masing-masing. Sebab maju tidaknya Sulawesi Tengah, sebagaimana visi pemerintah Sulawesi Tengah saat ini, itu ada di pundak kita semua”, tutup Sudaryano.
Turut hadir : Direktorat Pengelolaan Media Kementerian Kominfo RI Widi Wihartono dan Singgih Aji Abiyuga selaku Narasumber,
Kabid IKP Hasim R, Pejabat Fungsional, ASN dan Staf Bidang IKP Diskominfo Santik Provinsi Sulteng.(RLS)